Sasando: Alunan Musik Dari Timur Indonesia
Sejarah & Asal Usul
Di sisi lain, pohon lontar — elemen fisik utama dalam konstruksi sasando — bukan hanya dipilih karena kekuatan akustiknya. Menurut Kompas Interaktif, daun lontar dipandang sebagai simbol kehidupan dan keseimbangan dalam masyarakat Rote, menjadikannya resonator alami sekaligus lambang identitas lokal.
Artikel Kompas lain juga memperkuat makna filosofis daun lontar: Kompas.com menyebut bahwa daun lontar, dari mana haik sasando dianyam, mewakili kearifan lokal dan keterikatan masyarakat Rote dengan alam mereka.
Struktur Fisik & Cara Bermain
- Tabung bambu menjadi sumbu utama di mana senar direntangkan.
- Senda, sebuah ganjalan khusus, mengatur panjang efektif senar dan menentukan nada.
- Haik (resonator daun lontar) melingkari tabung bambu dan memperkuat getaran senar, menciptakan resonansi alami yang hangat dan berlapis
Dalam memainkan sasando, pemain menggunakan kedua tangan: satu set jari mengambil melodi atau bass, sementara tangan lain mengeksplorasi akor. Koordinasi dan kepekaan sangat penting karena posisi senda dan teknik petikan sangat memengaruhi karakter suara yang dihasilkan.
Jenis-Jenis Sasando dan Inovasi
- Sasando Gong: versi tradisional dengan skala pentatonik.
Sasando Biola: memiliki lebih banyak senar dan skala diatonik, cocok untuk lagu-lagu modern.
- Sasando Engkel & Dobel: berdasarkan jumlah senar (misalnya 28 senar untuk versi engkel, hingga puluhan untuk dobel).
- Sasando Elektrik: inovasi modern yang memungkinkan instrumen ini tampil dengan amplifier atau sound system, memadukan tradisi dan teknologi.
Makna Budaya & Fungsi Sosial
Perjalanan Menuju Panggung Nasional dan Internasional
Tantangan Pelestarian
- Regenerasi pengrajin: Proses pembuatan sasando tradisional cukup rumit (tabung bambu, senar, anyaman daun lontar), dan tidak banyak orang muda yang menguasainya.
- Minat generasi muda: Di era musik global, anak muda lebih tertarik ke instrumen modern, dan belajar sasando dianggap kurang “keren” oleh sebagian orang.
- Dokumentasi budaya: Penting untuk mendokumentasikan metode pembuatan, teknik bermain, serta filosofi sasando agar tidak hilang ditelan zaman.
Untuk menjaga warisan ini, diperlukan dukungan dari komunitas lokal, pemerintah, dan pecinta musik: lewat workshop, sekolah musik tradisional, penelitian budaya, dan pementasan sasando dalam acara tinggi.
Mengapa Sasando Layak Dikenal Lebih Luas
- Suara Unik: Karakter suara sasando sangat berbeda dari instrumen petik lainnya — lembut, resonan, dan bergetar alami.
- Desain Artistik: Kombinasi bambu dan daun lontar menciptakan bentuk yang estetis sekaligus fungsional.
- Adaptasi Modern: Versi elektrik memungkinkan sasando tampil di panggung kontemporer tanpa kehilangan identitas tradisional.
- Simbol Budaya: Ia mewakili warisan budaya masyarakat Rote, identitas Timur Indonesia, serta hubungan antara alam dan manusia.
Dengan semua keunikan tersebut, sasando tidak hanya pantas dilestarikan, tetapi juga diperkenalkan ke generasi muda dan publik global sebagai bagian dari kekayaan musik Nusantara.
Reviewed by Galuh Retno Siwi
on
November 26, 2025
Rating:

Tidak ada komentar